Durian lokal asal Desa Krenceng memiliki ciri khas rasa pahit.
Letaknya memang berada di dataran rendah. Berada di kaki Gunung Kelud, ribuan pohon durian lokal tumbuh subur di desa itu.
Persebarannya juga sangat merata. Pohon-pohon durian bisa ditemui di enam dusun di desa tersebut. Kondisi itu berbeda dengan desa-desa tetangga yang jarang terdapat durian.
Lebih dari 50 persen warga desa itu memiliki pohon durian. Sebagian ditanam di depan rumah masing-masing. Biasanya lebih dari satu pohon. Ada juga warga yang mempunyai kebun khusus durian.
Mayoritas durian yang ditanam warga adalah jenis lokal asli desa itu. Namun, ada juga jenis durian lain yang dibudidayakan warga, terutama varietas unggul. ”Ada montong, bajul, bokor, dan beberapa jenis lainnya,” urai Sumari sambil menunjukkan beberapa jenis durian yang tersebar di wilayahnya itu.
Soal kualitas, durian lokal Krenceng sudah diakui. Yang menjadi ciri khasnya adalah rasa pahit yang cukup kuat. Selain rasa manis nan legit. Bahkan, durian asal desa tersebut pernah masuk daftar durian lokal terbaik di Kabupaten Kediri dalam sebuah kontes durian yang diselenggarakan pemkab.
Sumari menceritakan, sejarah durian di Krencang sangat panjang. Ada sejak zaman nenek moyang mereka. Karena itu, di desa tersebut, ditemui banyak pohon yang sudah berusia hampir seratus tahun.
Masa panen durian lokal di Krenceng juga berdekatan. Rata-rata lima bulan sekali. Tak heran jika produksi durian di sana tergolong melimpah.
”Dulu, dibikin sayur. Seperti sayur lain, sayur dari durian juga dimakan bersama nasi dan lauk,” ungkapnya.
Sebagian warga menjual durian hasil panen mereka kepada para tengkulak yang datang. Selain itu, mereka menjual langsung kepada konsumen di rumah masing-masing. Ada pula yang ikut membantu untuk memasarkan durian milik para tetangga.
Salah satunya adalah Mbah War. Dia rutin menjual durian milik tetangganya. Aktivitas itu dilakukan di depan rumah. ”Alhamdulillah selalu habis. Pembeli dari luar desa sering datang ke sini,” ungkapnya.
Kini Diolah Menjadi Aneka Kuliner salah satunya, kini mereka mulai giat mengolah durian menjadi aneka kuliner.
Ada banyak produk yang berbahan dasar si raja buah yang sudah bisa dihasilkan. Mulai jenang duren, dodol duren, hingga aneka makanan lain. ”Resepnya diperoleh melalui pelatihan,” kata Sumari.