68 Persen Tanpa Gejala, GTPP Minta Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19

Infokedirilagi.web.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Penambahan kasus masih tinggi. Sebagian besar disumbang oleh kasus pasien positif tanpa gejala.
Fakta itu membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat. Agar mereka mematuhi protokol kesehatan. Untuk mencegah penyebaran tak kian meluas.
Juru Bicara GTPP Covid-19 dr Ahmad Chotib menegaskan, jumlah kasus di Kabupaten Kediri belum menurun. Karena itu dia benar-benar mengharapkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terutama ketika beraktivitas di luar rumah.
“Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Memakai masker dan menjaga kesehatan,” pinta Chotib.
Dengan kondisi seperti sekarang ini masyarakat tidak boleh mengendorkan kewaspadaan pada bahaya penularan. Terlebih di Kabupaten Kediri, rata-rata mereka yang positif merupakan tanpa gejala atau OTG.
“Dengan semakin banyaknya ditemukan OTG yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kediri maka tetap patuhi protokol kesehatan cegah Covid-19,” tegasnya.
Sejauh ini, dari total 96 kasus positif di Kabupaten Kediri 66 diantaranya masuk kategori OTG. Berarti jumlahnya mencapai 68 persen. Mereka tidak dirawat di rumah sakit atau tempat isolasi yang disiapkan GTPP Kabupaten Kediri. Namun, saat ini mereka yang OTG melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan di tempat isolasi desa setempat.
Meskipun demikian, penjagaan ketat untuk mereka yang isolasi tetap dilakukan. Agar para OTG tersebut tetap patuh. Hal ini sebagai upaya dinas kesehatan (dinkes) melakukan tracing kontak langsung. Selain itu, baik rapid maupun swab test juga terus dilaksanakan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinkes Kabupaten Kediri.
“Rapid dan swab test harus lanjut untuk segera menemukan dan mengobati yang positif covid-19,” tandasnya.
Chotib menegaskan bahwa dengan semakin cepat ditemukan dan diobati yang positif, akan dapat menghentikan proses penularan ke orang lain. Dengan demikian yang terpapar pun juga tidak semakin banyak. “Diharapkan proses penyebaran bisa berhenti agar semakin banyak orang yang terselamatkan,” ungkap Chotib.