Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Badas Heboh karena Sapi Di Mutilasi

Sapi Dimutilasi

Warga Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, heboh pagi hari kemarin (15/5). Penyebabnya adalah penemuan bangkai sapi dengan tubuh terpotong sekitar pukul 05.00 WIB di pekarangan salah satu warganya.

Sontak, berita dengan cepat tersebar. Bunyinya ada maling sapi di desa tersebut. Berita itu cepat tersebar melalui media sosial (medsos) Facebook dan WhatsApp. Kabar ini sempat membuat suasana desa menjadi mencekam. Apalagi saat ini memang lagi ‘musim’ pencurian.

Usut-punya usut, sapi tersebut ternyata bukan korban pencurian dan pembantaian. Yang membuat sebagian warga tersenyum simpul, bangkai sapi itu ternyata sisa dari pakan lele. Karena sebagian daging sapi tersebut memang dicacah untuk memberi makan ikan kolam tersebut.

“Kabar yang tersebar baik di medsos dan di antara warga itu tidak benar,” terang Kanit Reskrim Polsek Pare Ipda Sukiman.

Lalu bagaimana awal mula bisa beredar kabar seperti itu? Cerita berawal ketika seorang warga desa bernama Rokani, 40, melintas di pekarangan belakang rumah Zumali. Waktu itu Rokani dalam perjalanan pulang dari sawahnya. Saat melintasi pekarangan warga yang juga bekerja sebagai pedagang sapi itu dia melihat ada bangkai sapi tergeletak di rerumputan. Kondisinya juga tragis. Tubuhnya terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Seperti jadi korban mutilasi.

Sontak Rokani mengabarkan apa yang dia lihat itu ke warga sekitar. Mengatakan bila ada maling sapi. Sapi yang dicuri sudah tidak utuh lagi.

Seperti biasa di zaman now seperti sekarang, warga yang berbondong-bondong melihat langsung mengabadikan objek itu. Kemudian, tanpa menunggu kebenaran informasi, mereka menyebarkan melalui jejaring sosial. Tak pelak, warga pun jadi resah.

Polisi yang mendapat informasi itu segera mendatangi lokasi. Mereka kemudian melakukan penyelidikan. Yang dituju pertama kali adalah si pemilik lahan, Zumali.

Nah, keterangan Zumali inilah yang akhirnya memperjelas duduk perkara penemuan bangkai sapi termutilasi itu. Ternyata, si sapi bukanlah korban pencurian. Tapi sapi milik Zumali yang mati mendadak.

Menurut Zumali, Kamis (14/5) dia membeli sapi ambrukan, istilah sapi yang dalam keadaan sakit, di Jombang. Harganya Rp 3 juta. Zumali kemudian membawanya ke rumah pemotongan hewan (RPH) Pare. Sayang, sebelum tiba sapi tersebut mati.

Mengetahui sapi yang dibawanya sudah dalam keadaan tidak bernyawa, Zumali lantas memotong-motong sapi tersebut sendiri di RPH. Setelah itu mengangkut pulang dengan kendaraan motor roda tiga. Sesampainya di rumah ia menaruh potongan sapi tersebut di halaman belakang. Rencananya sapi tersebut akan dijadikan pakan lele. Sisanya akan dikubur. Namun, belum sempat keinginannya itu terlaksana warga sudah heboh dan menganggap sapi itu hasil pencurian.

Sumber: Radar Kediri