Rapid Test Mendadak di Mal dan Tempat Keramaian
Pemkot Kediri kembali melakukan sampling rapid test di sejumlah pusat keramaian. Giliran Kediri Town Square (Ketos) yang jadi sasaran kemarin. Di tempat ini belasan orang menjalani rapid test yang dilakukan secara acak.
Sayang, hingga berita ini ditulis, hasil rapid test tersebut belum diperoleh. Sepertinya tim medis yang melakukan rapid test memilih bertindak hati-hati. Mereka memilih membawa sampel darah dari pengunjung dan karyawan yang dites ke laboratorium dinkes. Tidak langsung diberitahukan saat pelaksanaan rapid test.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima menjelaskan pemkot Kediri akan sering melakukan rapid test mendadak dan acak di beberapa tempat keramaian. Hal ini dilakukan karena akhir-akhir ini ada tempat-tempat yang ramai kerumuman di Kota Kediri.
“Sudah banyak masyarakat yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid,” terang Fauzan.
Langkah pemeriksaan medis ini dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. Rapid test ini, lanjut Fauzan, merupakan pemeriksaan tahap awal. Apabila ditemukan reaktif akan dites lagi dengan pengambilan swab untuk memastikan.
Dokter yang juga kepala dinkes Kota Kediri ini menjelaskan bahwa ketika melakukan screening di lapangan, hasilnya akan dibawa ke Labkesda. “Jika hasil rapid test reaktif maka akan dilakukan swab langsung,” imbuh Fauzan.
Apabila ditemukan swabnya secara positif maka orang tersebut harus menjalani isolasi secara mandiri dengan pengawasan. Selama isolasi, petugas kesehatan juga akan melakukan pemantauan untuk melihat kesehatan dan kondisi klinis dari orang tersebut.
Sementara itu, tim yang melakukan rapid test kemarin terdiri dari petugas dinkes yang ditopang oleh anggota Polres Kediri Kota dan anggota satpol PP. Mereka kemudian menyiapkan tempat untuk pengunjung dan karyawan yang diambil sampel darahnya.
Datang sekitar pukul 13.30 WIB, pasukan garda terdepan penanganan Covid-19 itu langsung mendata pengunjung secara acak dan yang ingin mengikuti test saja. Selain pengunjung, beberapa pegawai juga di-rapid test.
Warga yang datang dan sedang berbelanja sebagian berhenti dan melihat-lihat aktivitas tersebut. Beberapa orang kemudian memilih duduk di kursi yang disediakan. Sebelum petugas pengambil sampel datang. Kegiatan itu selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Hasil sampel darah tersebut dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk dilihat hasilnya.
Sementara itu, pemkot juga menyiapkan satu rumah sakit yang khusus menangani pasien korona. Rumah sakit itu adalah RSUD Kilisuci. Lokasinya di rumah sakit Gambiran lama di Bandarlor, Kecamatan Mojoroto. Nantinya rumah sakit ini akan merawat orang dala pantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang tanpa gejala (OTG).
“Ini rumah sakit lama. Kami fungsikan, kami perbaiki, dan juga menambahi fasilitasnya sesuai untuk penanganan Covid-19,” terang Wali Kota Abu Bakar Abdullah.
Setiap jenis pasien ruangannya dibedakan. Melihat tingkat gejala klinis dan klasifikasi warga yang dirawat. Rumah sakit tersebut juga dilengkapi laboratorium dan peralatan yang terlihat steril.
Selain melakukan peninjauan, Abu dan Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adima melakukan pembekalan relawan yang telah direkrut pemkot. Para relawan itu akan ditempatkan di RSUD Kilisuci.
Dalam pembekalan itu Abu mengaku senang bertemu dengan para relawan yang mayoritas berusia muda dan penuh semangat. Dia berpesan agar relawan memberi pelayanan prima pada pasien. “Juga terus diterapkan pelayanan yang ramah, selalu sebarkan energi positif,” pinta Abu.
Selain menyediakan rumah sakit khusus, pemkot juga telah menyiapkan fasilitas observasi di beberapa tempat. Yaitu di Poltek Kediri, GNI, GOR Jayabaya, dan di Kecamatan Pesantren.